130 research outputs found

    Upaya Ngos di Uni Eropa Menangani Honour Killing. Studi Kasus : Negara Jerman

    Full text link
    This study is a contemporary study that discusses the efforts of Non-Governmental Organizations in the European Union in dealing with honor killings in their country especially in Germany. Honour killing is a phenomenon that occurs in the patriarchal family where a group of men killing their female children or women in the family who is deemed to have brought shame and ruin the family honor. Forms of honor killing is varied, either by being killed, burnt or tortured to death. This action is considered to restore the value of the honor that has been broken, and to strengthen the role of the man in control of his family. Because in the family and the woman is not entitled to refuse anything. This act have occurred in various parts of the world, including European Union. Where the perpetrators of honor killing is mostly derived from groups of migrants that came from Turkey, Pakistan and Kurdish. Type of this research is descriptive analysis. The writer try to describe and explain about NGOss role in solving honour killing which occurred in all over European Unions country.The phenomenon of honour killing was motivated by a variety motives, such as refusing arranged marriages, asking for divorce, and being too western, and demands her freedom. Overall, this research is about how NGOs can reduce an honour killing act and keep the security for women, especially for womens right.Keywords: Honour killing, NGOs, Women, Violence

    Analisis Kepuasan Pelanggan Dengan Pendekatan Analisis Customer Value Dan Return on Investment (Studi Kasus Stasiun Kota Baru Malang)

    Get PDF
    Stasiun Kota Baru Malang sebagai penyedia jasa yang bergerak dibidang transportasi sudah menjadi keharusan untuk mengetahui sejauh mana layanan yang diberikan dapat memuaskan pelanggan. Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak manajemen dan pelanggan, masih ada keluhan pelanggan. Oleh karena itu perlu diadakan pengukuran pelayanan untuk menaikkan kepuasan pelanggan dengan cara menyebarkan kuesioner tertutup yang berisi customer need. Customer need tersebut dibagi berdasarkan 5 dimensi service quality yang disebarkan kepada pelanggan dan manajemen. Kuesioner yang disebarkan kepada pelanggan akan dianalisa dengan menggunakan GAP 5 dan Important Performance Analysist (IPA) untuk mendapatkan customer need yang perlu diperbaiki. Kuesioner yang disebarkan kepada manajemen akan dianalisa menggunakan GAP 1 dan di interpretasikan dengan hasil GAP 5 untuk mendapatkan hasil rekomendasi perbaikan di tingkat manajemen. Rekomendasi perbaikan terpilih adalah yang memiliki nilai ROI terbesar 84,12.Customer need yang perlu diperbaiki adalah T1, T2, T5, T6, T7, T9,E1, E3, RES5

    Optimisasi Perencanaan Proyek Pembangunan Perpustakaan Menggunakan Pdm Dan Resource Leveling (Studi Kasus Proyek Perpustakaan Oleh CV. Maju Indah)

    Full text link
    CV. MAJU INDAH adalah Perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi bangunan. CV. MAJU INDAH masih mengalami keterlambatan dalam penyelesaian proyek. Proyek dikatakan terlambat bila waktu penyelesaian melebihi waktu yang direncanakan. Dalam melakukan perencanaan proyek, CV. MAJU INDAH masih melakukan secara acak kegiatan mana yang harus diselesaikan serta mengabaikan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia sehingga waktu perencanaan lebih singkat dibandingkan realisasi. Hal ini mengindikasikan ketidaktepatan dalam melakukan perencanaan. Karena itu, perlu dicari metode perencanaan yang mampu memastikan keterkaitan antar kegiatan terpenuhi serta mempertimbangkan ketersediaan sumber daya. Pada penelitian ini metode perencaan proyek yang digunakan adalah Precedence Diagram Method (PDM) dan resource leveling. Perencanaan waktu proyek pembangunan perpustakaan oleh CV. MAJU INDAH adalah selama 130 hari, sedangkan realisasinya adalah selama 230 hari. Pada penelitian ini penjadwalan proyek tersebut menggunakan PDM tanpa resource leveling menghasilkan waktu penyelesaian proyek selama 127 hari dengan kebutuhan sumber daya maksimal sebanyak 26 orang, yang terdiri dari 15 pekerja, 2 tukang batu, 8 tukang kayu dan 1 tukang besi. Sedangkan penjadwalan dengan menggunakan PDM dan resource leveling menghasilkan waktu penyelesaian proyek selama 236 hari dengan kebutuhan maksimal sumber daya sebanyak 7 orang, yang terdiri dari 3 pekerja, 2 tukang batu, 1 tukang kayu dan 1 tukang besi. Perencanaan proyek dengan PDM dan resource leveling mampu memberikan hasil yang mendekati realisasi

    Penjadwalan Produksi Rokok Untuk Meminimalkan Maximum Tardiness Menggunakan Algoritma Simulated Annealing (Studi Kasus Di Pr. Adi Bungsu Malang)

    Get PDF
    PR. Adi Bungsu (PR. AB) adalah Perusahaan rokok yang memproduksi rokok Filter 16 yang telah tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Pentingnya kepuasan konsumen bagi Perusahaan mengharuskan PR. AB menyelesaikan order konsumen tepat waktu. Selama ini, PR. Adi Bungsu menerapkan aturan jadwal produksi First Come First Served (FCFS), dimana PR. AB beberapa kali mengalami keterlambatan penyelesaian order Filter 16 hingga melewati batas due date seperti yang terjadi pada bulan April hingga Juni 2014.. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjadwalan produksi dengan pendekatan yang berbeda untuk menyelesaikan masalah keterlambatan penyelesain order. Dalam penelitian ini, metode pendekatan yang digunakan dalam penjadwalan produksi rokok adalah algoritma Simulated Annealing (SA) yang menggunakan hasil penjadwalan aturan Earliest Due Date (EDD) sebagai jadwal inisiasi dalam meminimasi nilai Max. Tardiness. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dapat diketahui efisiensi hasil jadwal algoritma SA terhadap jadwal aktual pada bulan April sebesar 79%, pada bulan Mei sebesar 52% dan pada bulan Juni sebesar 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa jadwal yang dihasilkan dari algoritma SA lebih baik dari jadwal aktual PR. AB yang menggunakan aturan FCFS dalam fungsinya untuk meminimalkan Max. Tardiness

    Penerapan Sistem Mrp Untuk Pengendalian Persediaan Bahan Baku Animal Feedmill Dengan Lot Sizing Berdasarkan Algoritma Wagner-within Dan Silver-meal (Studikasus: PT. Sierad Produce, Tbk.)

    Get PDF
    PT.Sierad Produce, Tbk. merupakan Perusahaan Nasional yang memproduksi pakan ternak. Pengelolaanpersediaan menjadifokusutamapada PT. Sierad Produce, Tbk. karenasebagian dari bahanbakupembuatanpakan ternakmerupakanprodukimpor yang memilikileadtimedanbiayapemesanan yang tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan persediaan yang baik terutama dalam proses penjadwalan pengadaan material sehingga memiliki inventory cost yang rendah.Untuk mengurangi biaya persediaan akan dilakukan perencanaan persediaan bahan baku dari produk AS100B, BSG101, K204-36, dan K202. Peramalan dilakukan menggunakan metode yang sesuai dengan pola permintaan. Selanjutnyadilakukan pemilihan metode peramalan terbaik berdasarkan MSE terkecil, MAD terkecil, dan Tracking Signal. Hasil peramalan digunakan untuk membuat Master Production Schedule (MPS). Data dari MPS tersebut digunakan untuk menghitung safety stock dan membuat Material Requirement Planning (MRP) produk. Hasil dari MRP produk digunakan untuk menghitung gross requirement, lot sizing, dan MRP bahan baku. Dalam penelitian ini digunakan teknik lot sizing berdasarkan Algoritma Wagner-Within dan Silver-Meal. Penggunaan teknik Lot Sizing berdasarkan Algoritma Wagner-Within menghasilkan biaya yang lebih rendah sebesar 11,5% dan Silver-Meal sebesar 10,2% dibandingkan dengan teknik lot sizing yang diterapkan Perusahaan

    Pendekatan Lean Six Sigma Untuk Mengurangi Waste Proses Produksi Brown Paper (Studi Kasus: PT Kertas Leces, Kabupaten Probolinggo)

    Full text link
    PT Kertas Leces merupakan salah satu Perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi pulp dan kertas. Pada proses produksinya, masih sering dijumpai terjadinya waste.Untuk mengurangi waste yang teridentifikasi, digunakan pendekatan lean six sigma melalui upaya peningkatan terus-menerus. Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan siklus define, measure, analyse, improve, dan control (DMAIC). Hasil penelitian menunjukkan teridentifikasi 5 jenis waste pada proses produksi brown paper yakni defect, waiting, unnecessary inventory, inappropriate processing, dan excess transportation. Rekomendasi perbaikan diberikan terhadap waste dengan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi sesuai pengolahan data pada Failure Mode and Effect Analyze (FMEA). Rekomendasi perbaikan yang diberikan adalah mengganti alat material handling dengan menggunakan tangga berjalan, melakukan kegiatan maintenance yang tepat dengan melakukan penggantian periodik pada komponen Wire Part, penggunaan label peringatan, serta evaluasi dan pemilihan supplier yang optimal. Setelah diberikan rekomendasi perbaikan, langkah selanjutnya adalah memperkirakan penurunan nilai RPN pada FMEA berdasarkan rekomendasi yang diberikan
    • …
    corecore